Annyeonghaseyo...
Tempat berbagi ketika dunia fana hanya menjadi "masa yang tertinggal"
Analisis Jurnal
“PENGARUH VISUAL STORYTELLING KOMIK
ASING PADA KOMIK INDONESIA TERBITAN PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO TAHUN 2004-2008”
Yohan Alexander, Irfansyah
Institut Teknologi Bandung
1. Latar Belakang
Tahun
1960-1970-an di Indonesia terdapat industri komik yang relatif stabil. Jumlah
judul komik yang beredar antara bulan April dan Juli tahun 1971 mencapai 876
judul (Bonneff, 1998: 50). Namun pada tahun 1980-an, industri komik Indonesia
mulai menurun dari segi kuantitas dan bersamaan dengan itu, komik terjemahan
Eropa dan Amerika mulai terbit. Sejak saat itu, posisi industri komik dan para
komikus lokal semakin terancam keberadaannya di negerinya sendiri.
Kemudian
tahun 2000-an muncullah usaha dari PT. Elex Media Komputindo yang merupakan
penerbit komik terjemahan dari Jepang yang berupaya menerbitkan komik hasil
kreasi komikus Indonesia. Namun sayangnya, komik yang terbit ternyata membawa
pengaruh komik asing, terutama Jepang, yang begitu kuat. Tidak seperti komikus
Indonesia tahun 1970-an yang dianggap memiliki karakteristik sendiri, komikus
pada periode 1990-an dianggap tidak memiliki identitas karena meniru gaya komik
yang populer pada saat itu yakni komik Jepang dan komik Amerika (Darmawan,
2005). Darmawan menambahkan ciri komik Amerika yang diadaptasi komikus
Indonesia direpresentasikan melalui unsur gambar berupa penonjolan otot pada
karakter tokoh-tokohnya, penuh aksi, serta didominasi warna-warna yang diolah
dengan teknik komputer (Darmawan, 2005).
2. Urgensi Jurnal
ð
Komik lokal terancam keberadaannya
ð
Komik terjemahan mendominasi produksi komik
lokal di Indonesia
ð
Komik lokal sekarang mulai terpengaruh karakter
dari komik asing terutama komik amerika, komik jepang, dan komik eropa pada
saat komik indonesia tengah mencari jati dirinya.
3. Kajian Teori
(ntr aja ini gw yang isi)
4. Sampel Penelitian
Sampel
dalam penelitian ini difokuskan pada komik yang diterbitkan oleh PT. Elex Media
Komputindo tahun 2000-an, diantaranya:
ð
Grand pandora karya felix (2004),
ð
Final Distance karya Rere (2005),
ð
Wind Rider karya Is Yuniarto dan John
G.Reinhard,
ð
Red Feather karya Lukman Harry (2006) ,
ð
Wayangbliz kabar Kibar dan Hander (2007) , dan
ð
Dark Venus karya Eric (2008).
Adapun
alasan pemilihan sampel bergenre aksi tersebut karena didasarkan pada genre yang
paling dominan diproduksi oleh negara Amerika, Eropa, dan Jepang.
5.
Metode
Pengambilan Data
Pengambilan datadiperoleh
dengan melakukan beberapa langkah, yaitu:
1.
Langkah pertama diawali dengan mengobservasi
komik Indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an è Dipilih ke dalam beberapa sampel berdasarkan klasifikasi genre yang
berlaku dalam komik.
2.
Mengidentifikasi beberapa
komik asing Amerika, Jepang, dan eropa untuk dikaji terkait ciri khas elemen visual storytelling dari masing-masing
komik negara tersebut.
3.
Membandingkan karakteristik
elemen visual storytelling komik
Jepang, Amerika, dan Eropa tersebut dengan karakteristik elemen visual storytelling pada komik indonesia
terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.
6. Hasil Penelitian
|
Grand Pandora
(2004)
|
Final Distance
(2005)
|
Wind Rider
(2005)
|
Red Feather
(2006)
|
Wayangybliz
(2007)
|
Dark Venus
(2008)
|
Pemilihan
Image
|
|
|
|
|
|
|
1.
Bentuk karakter
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
Eropa
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
Amerika
|
2.
Bentuk Muka
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
3.
Ekspresi Muka
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
Amerika
|
4.
Postur Tubuh
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
-
|
Amerika
|
5.
Bahasa Tubuh
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
6.
Gambar Objek
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Amerika
|
Amerika
|
7.
Latar
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Eropa
|
Jepang
|
Jepang
|
8.
Simbolisasi
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Amerika
Eropa
|
Jepang
Amerika
Eropa
|
Amerika
|
9.
Teknik Rendering
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
Jepang
Amerika
|
Jepang
Amerika
|
Jepang
Amerika
|
Jepang
Amerika
|
10.
Pemilihan kata
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
11.
Pemilihan Flow
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
|
Jepang
Eropa
|
Jepang
|
Jepang
Amerika
|
7.
Kesimpulan
Komik Indonesia yang
terbit pada tahun 2000-an cenderung dipengaruhi komik Jepang namun lebih
ekstrim dalam hal personalisasi karya atau lebih subjektif. Efeknya adalah
membuat komik Indonesia cenderung memiliki pace
lebih panjang namun menyederhanakan cerita karena dibatasi jumlah halaman.
Adanya pengaruh komik Amerika dan komik Eropa dikarenakan karyanya pernah
disukai atau dibaca juga oleh para komikus tersebut. Pengaruh tersebut terlihat
pada kecenderungan komikus Indonesia untuk berusaha memberi kesan ilustrasi
yang relatif ekspresif walaupun tidak ada relevansinya dengan cerita. Selain
itu, dilihat dari garis besar perkembangan komik Indonesia, dengan diadopsinya
gaya komik Jepang, menggambarkan putusnya hubungan antara komik Indonesia tahun
1960-1970-an dengan komik Indonesia kontemporer.
00.44
|
Label:
Psikodiagnostik II: Observation...
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Translate
Permata Puthrie

Hallo...Saya Putri, pemilik akun blog yang sedang kalian baca ini... :) Terimakasih y sudah berkunjung dan membaca hasil dari buah pikiran yang tersirat dari tiap goresan katanya ^_^
Archive Label
- Catatanku (4)
- KoreaNn (2)
- Love Music... :) (4)
- My cReate... (3)
- Permata's Photograph (2)
- Psikodiagnostik II: Observation... (5)
- Suara Cerita (1)
- Trilovus...Selover (1)
Blog Archive
Popular Posts
-
“PENGARUH VISUAL STORYTELLING KOMIK ASING PADA KOMIK INDONESIA TERBITAN PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO TAHUN 2004-2008” Yohan Alexander, ...
1 komentar:
Tema yang menarik untuk penelitian...cari tema2 yang seperti ini ya...tetap berbagi dan salam SOBAT !
Posting Komentar